Bagaimana rasanya, Moms, ketika Si Kecil yang mulai memiliki kemauan sendiri mendadak menangis keras atau berguling di lantai? Tentunya campur aduk, ya. Ada lelah, bingung, tetapi tetap harus bersabar. Tantrum memang menjadi bagian dari tumbuh kembang anak, sekaligus ujian kesabaran bagi setiap orang tua.
Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu tantrum. Tantrum adalah kondisi emosional yang umum terjadi pada anak usia prasekolah, sekitar usia 1,5 tahun sampai 4 tahun. Pada fase ini, Si Kecil sudah mulai memiliki keinginan sendiri, tetapi kemampuan bahasanya masih terbatas. Akibatnya, salah satu ciri anak tantrum yang muncul adalah kesulitan mengekspresikan perasaan atau kebutuhannya.
Penting untuk Moms ingat, tantrum bukan berarti anak nakal, tetapi bagian dari proses belajar dalam mengatur emosi. Terdapat dua tipe tantrum yang umum terjadi pada anak. Pertama adalah tantrum mengamuk atau downstairs, yaitu ketika anak meluapkan kekesalan dengan menangis keras, memukul benda di sekitarnya, atau berguling tanpa menyadari bahwa tindakannya diperhatikan banyak orang. Tantrum jenis ini biasanya muncul murni sebagai cara anak menyalurkan emosinya, dan akan mereda dengan sendirinya setelah kemarahan berkurang.
Sedangkan tipe kedua adalah tantrum manipulatif, di mana anak sengaja menggunakan amukan untuk menarik perhatian dan mendapatkan apa yang diinginkannya. Ia sadar bahwa rengekan atau teriakannya membuat orang tua maupun orang sekitar menoleh, sehingga tantrum dijadikan alat untuk memenuhi keinginannya. Begitu permintaan dipenuhi, mood anak biasanya langsung berubah menjadi ceria kembali.
Ciri Anak Tantrum yang Perlu Moms Ketahui
Dengan memahami ciri anak tantrum, Moms dapat lebih tenang sekaligus mengetahui cara merespons yang tepat. Mari kita bahas ciri-ciri yang umum dialami batita.
1. Menangis Keras Tanpa Sebab Jelas
Ciri anak tantrum yang paling sering terlihat adalah menangis kencang secara tiba-tiba. Kadang Si Kecil menangis seolah tanpa alasan, padahal bisa saja ia merasa lelah atau lapar. Menangis menjadi cara termudah untuk menunjukkan rasa frustasi. Moms cukup mendampingi dan memberi pelukan bila diperlukan, karena sering kali tangisan ini mereda setelah kebutuhan dasar anak terpenuhi.
2. Berguling atau Menjatuhkan Diri ke Lantai
Saat emosinya memuncak, ciri anak tantrum dapat terlihat dari aksi fisik seperti berguling atau menjatuhkan badan. Hal ini biasanya terjadi ketika keinginannya tidak terpenuhi, misalnya ingin mainan baru atau minta sesuatu yang Moms larang. Tindakan ini sebenarnya ekspresi kecewa, bukan maksud untuk melukai diri. Pastikan area sekitar aman, lalu biarkan emosinya mereda.
3. Berteriak dengan Suara Tinggi
Ciri anak tantrum lainnya adalah berteriak keras hingga membuat suasana gaduh. Teriakan biasanya muncul ketika anak merasa tidak nyaman, entah karena popok basah, suhu ruangan panas, atau pakaian terasa gatal. Dengan berteriak, Si Kecil mencoba menarik perhatian. Moms bisa mengecek kondisi sekitar untuk mencari penyebab ketidaknyamanan ini.
4. Melempar Barang atau Mainan
Melempar barang juga termasuk ciri anak tantrum yang sering membuat rumah terasa berantakan. Perilaku ini biasanya muncul saat anak merasa kesal karena keinginannya tidak terpenuhi atau ingin menunjukkan rasa kecewa. Bisa juga karena ia merasa tidak ada teman bermain, sehingga menyalurkan energinya dengan cara ini. Moms bisa mengarahkan pada aktivitas aman, misalnya meremas bantal atau memeluk boneka.
5. Menahan Napas atau Membuat Tubuh Kaku
Beberapa anak menunjukkan ciri anak tantrum dengan menahan napas atau membuat tubuhnya kaku. Biasanya ini terjadi ketika ia sedang sangat marah atau merasa tidak nyaman dengan situasi tertentu, misalnya diminta berhenti bermain padahal masih asyik. Moms perlu untuk mendampingi Si Kecil, terus perhatikan jangan sampai perilaku menahan nafas justru membuat Si Kecil lemas. Jika itu terjadi berulang, segera hubungi dokter.
Tips Tenang agar Moms Lebih Kuat Menghadapi Tantrum
Menghadapi berbagai ciri anak tantrum memang tidak mudah, bahkan bisa membuat energi terkuras. Apalagi bila tantrum terjadi di tempat umum, rasa malu dan panik sering kali datang bersamaan. Pada saat inilah penting bagi Moms untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Tarik nafas dalam, hitung sampai sepuluh, lalu hembuskan perlahan. Cara sederhana ini membantu menurunkan rasa cemas sehingga Moms dapat lebih siap mendampingi Si Kecil. Ingatlah bahwa setiap orang tua melalui fase ini, dan Moms tidak pernah sendirian.
Selain itu, ketika ciri anak tantrum sedang berlangsung, sebaiknya Moms tidak melawan dengan amarah atau teriakan, justru berikan Si Kecil ruang untuk meluapkan emosinya dengan aman. Gunakan suara yang lembut tetapi tetap tegas. Contohnya, “Moms mengerti kamu marah, tetapi tidak boleh melempar barang.” Setelah emosinya mereda, alihkan perhatian dengan hal yang menyenangkan, seperti mainan favorit, musik, atau mengajak keluar sejenak untuk melihat sesuatu yang menarik. Pengalihan ini sering membantu, karena anak pada usia batita masih mudah berpindah fokus.
Setelah berbagai ciri anak tantrum mereda, jangan biarkan momen itu berlalu begitu saja. Jadikan kesempatan ini untuk mengajarkan cara mengekspresikan perasaan. Ucapkan kalimat sederhana, “Kalau mau sesuatu, coba sampaikan dengan kata-kata ya, Nak.” Lakukan secara konsisten agar Si Kecil belajar mengkomunikasikan keinginannya. Proses ini memang membutuhkan waktu, tetapi akan sangat bermanfaat bagi perkembangan emosinya. Dan setiap kali Moms berhasil melewati satu episode tantrum, itu adalah kemenangan kecil yang meneguhkan kesabaran sekaligus kekuatan sebagai seorang ibu.
Pentingnya Kenyamanan bagi Kondisi Emosional Si Kecil
Moms, salah satu alasan munculnya berbagai ciri anak tantrum adalah rasa tidak nyaman. Misalnya, ketika popok terasa lembab, panas, atau membuat kulit Si Kecil iritasi, maka wajar jika ia menjadi lebih rewel. Karena itu, memilih popok yang tepat bukan hanya soal praktis bagi Moms, tetapi juga demi kenyamanan dan keceriaan Si Kecil setiap hari.
Merries Skin Protection Slim hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut. Dengan Teknologi SLIM dan Super Absorbent Polymer, popok ini mampu menyerap hingga 200 kali, sehingga Moms tidak perlu khawatir bocor meski Si Kecil aktif bergerak. Ditambah lagi, desainnya yang tipis membuat anak bebas bereksplorasi tanpa merasa bulky.
Bukan hanya itu, popok ini juga dilengkapi teknologi anti bakteri dan anti bau untuk mencegah timbulnya bau serta menjaga kulit tetap sehat. Permukaan popok menggunakan bantalan lembut bergelombang yang membantu sirkulasi udara, sehingga kulit Si Kecil tetap kering dan terhindar dari iritasi.
Sebagai pelengkap, Merries Skin Protection Slim memiliki fitur premium seperti alarm penanda pipis, bagian samping yang mudah disobek, roll up tape untuk membuang popok lebih rapi, dan karet pinggang elastis yang pas di tubuh Si Kecil. Semua fitur ini dirancang untuk memastikan Si Kecil tetap nyaman sepanjang hari, sehingga risiko tantrum karena ketidaknyamanan pun bisa berkurang.
Dengan Merries Skin Protection Slim, Moms dapat lebih fokus memberikan kasih sayang penuh, tanpa terganggu rasa rewel akibat popok yang tidak nyaman. Karena ketika Si Kecil tenang, Moms pun ikut merasa tenang. Segera dapatkan di toko kesayangan Moms, ya!